pemaje pisau khas lombok - barang antik peninggalan nenek moyang sebagai warisan budaya

Pemaje-Pisau Khas Lombok

pemaje menyimbolkan pengganti satu tulang rusuk laki-laki yang diambilkan untuk dijadikan tulang hawa. sehingga, yang membawa pemaje di Lombok adalah kaum laki-laki dengan cara diselipkan di depan pada bagian sebelah kiri. makna filosofi lain yang dapat dipetik dari pemaje adalah...

Ashitaba Flower

Kerajinan Anyaman Ketak

Ketak merupakan salah satu kerajinan yang saat ini mulai banyak berkembang di Lombok, kerajinan ini berkembang pesat dan sangat banyak diminati oleh penikmat kerajinan domestik maupun mancanegara..

menjadi reseller produk ashitaba kami

Mau ikut jualan ashitaba..???

Kami Mencari Reseller Produk Ashitaba.. Demi memperluas Jaringan penjualan, kami membuka kerjasama untuk siapa saja yang ingin ikut untuk menjadi distributor atau penyalur produk ashitaba kami. ...

lombok hand weaving

Lombok Hand Weaving - Sembalun Woven

Lombok is one region in Indonesia that produced weaving with very reach texture and design. people of Lombok wearing weaving cloth on some of culture ceremonial and it has sacred value. also for traditional Lombok people (Sasak Tribe) some kind of weaving as a social identity...

Sasak Tribe traditional fish trap

kodong is a simple trap to catch the fish. it made from bamboo and ratan, over a hundreed years traditional people using kodong as trap to catch the fish on the river..

Our Ashitaba Plantation on Lombok

Ashitaba (Angelica keiskei Koidzumi) adalah salah satu jenis tanaman obat yang sangat populer di Jepang. Getah Ashitaba merupakan bahan baku utama produk obat-obatan, sementara daunnya adalah bahan baku Teh Herbal dan kopi Ashitaba (bubuk) yang berfungsi sebagai anti oxidant,.

Sunday, March 11, 2012

Manfaat Vitamin B1 yang Holistik

Mungkin sudah banyak yang mengenal vitamin B dalam jejeran vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi belum tentu banyak orang yang mengenal vitamin B1. Lalu, apa sebenarnya vitamin B1 itu?Vitamin B1 merupakan bagian dari delapan kelompok vitamin B yang terdiri dari B1 (Thiamin), B2 (Riboflavin) , B3 (Niacin), B5 (Pantothenic Acid), B6 (Pyridoxine), B12 (Cyanocobalamin), B7 (Biotin) dan B9 (Folic Acid). Delapan jenis vitamin B itu secara keseluruhan disebut dengan vitamin B complex. Dinamakan dengan vitamin B1 karena memang vitamin itulah yang pertama kali ditemukan dalam kelompok vitamin B. Vitamin B1 disebut juga dengan thiamin yang fungsinya tidak kalah unggul dengan vitamin B lainnya.

Secara umum semua kelompok vitamin B dapat membantu tubuh dalam mengubah makanan (karbohidrat) menjadi bahan bakar (glukosa), yang digunakan untuk menghasilkan energi dan membantu tubuh memetabolisme lemak dan protein. Keseluruhan vitamin B diperlukan untuk kesehatan kulit, rambut, mata, dan hati. Mereka juga membantu fungsi sistem saraf dengan benar, dan diperlukan untuk fungsi otak yang baik. Namun, letak keunggulan vitamin B1 adalah sebagai penguat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menahan kondisi stres. Itu sebabnya para ahli kesehatan memberikan julukan pada vitamin B1 sebagai vitamin anti stress. Adapun beberapa manfaat B1 untuk tubuh adalah sebagai berikut:


  • Vitamin B1 membantu mencegah penyakit beri-beri. Beri-beri merupakan suatu penyakit yang menyerang sistem saraf. Dimana gejalanya adalah terjadi pembengkakan pada beberapa bagian tubuh terutama persendian disertai rasa nyeri, mati rasa, kesemutan, atau sensasi terbakar di tangan dan kaki, kebingungan, kesulitan bernapas karena cairan di paru-paru, dan gerakan mata yang tidak terkendali yang disebut nystagmus. Semua gejala terjadi karena kerusakan sistem saraf.
  • Vitamin B1 pencegah terjadinya stress. Para ahli kesehatan dan gizi di Amerika Serikat sepakat bahwa vitamin B1 sangat bermanfaat untuk meningkatkan mood, meningkatkan energi dan kewaspadaan karena vitamin B1 bekerja dengan cara membantu dalam proses konversi energi dan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Individu yang cukup asupan vitamin B1 dalam tubuhnya akan membuat ia lebih tenang dalam menghadapi masalah dan berpengaruh baik terhadap sistem kekebalan tubuhnya.
  • Vitamin B1 juga telah terbukti membantu mencegah komplikasi kardiovaskular dan masalah mata berkaitan dengan diabetes. Hal ini sudah terbukti dalam berbagai studi penelitian kesehatan di berbagai negara.
  • Vitamin B1 bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung. Individu yang menderita gagal jantung biasanya sering menggunakan diuretik untuk mengatasi kelebihan cairan di tubuh. Namun sayangnya, hal itu justru menyingkirkan jumlah thiamin dalam tubuh yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Padahal peranan vitamin B1 bisa membantu memompa darah ke jantung jantung, sehingga potensi terjadinya gagal jantung pada tiap individu bisa diminimalisir.
  • Vitamin B1 juga bermanfaat untuk mengurangi efek keracunan timah.
  • B1 bermanfaat untuk kecantikan. Vitamin B1 ternyata memiliki andil besar untuk kesehatan kulit dan kesuburan rambut. Ini disebabkan karena vitamin B1 mampu mendorong aliran darah yang sehat dan membantu menjaga jumlah sel darah merah tetap normal.
  • Vitamin B1 memperkuat daya ingat. Ada juga beberapa studi klinis yang menunjukkan bahwa vitamin B1 merupakan unsur kunci untuk meningkatkan retensi memori.
  • Vitamin B1 baik untuk kesehatan mata. Vitamin B1 dapat bekerja dengan baik untuk mencegah pembentukan masalah pada lensa mata seperti katarak.
  • Vitamin B1 mampu mencegah terjadinya penyakit Alzeimer. Selain semua manfaat kesehatan diketahui terdapat pada vitamin B1, ada banyak spekulasi bahwa vitamin B1 juga penting untuk memperlambat laju penyakit Alzheimer.
  • Vitamin B1 mencegah terjadinya Wernicke-Korsakoff syndrome. Wernicke-Korsakoff Syndrome adalah gangguan otak yang disebabkan oleh defisiensi tiamin. Syndrom ini terbagi atas dua jenis kelainan yakni syndrome Wernicke yang melibatkan kerusakan saraf dalam sistem saraf pusat serta syndrome Wernicke yang melibatkan kerusakan saraf dalam system saraf perifer. Biasanya syndrome ini terjadi disebabkan karena keurangan gizi dan kecanduan alkohol. Gejala yang paling sering terlihat seperti kebingungan/linglung, sulit berkosentrasi, kejang otot, namun jarang mengakibatkan kehilangan ingatan total.
Vitamin B1 termasuk vitamin yangtidak dapat disimpan lama di dalam tubuh karena sifatnya larut dalam air. Itusebabnya, dianjurkan setiap hari secara teratur mengonsumsi makanan yangmengandung vitamin B1, sehingga kebutuhan tubuh terhadap vitamin ini terpenuhidengan baik. Sumber vitamin B1 bisa ditemukan dalam beberapa panganan sebagaiberikut:
  • Sumber vitamin B1 yang berasal dari hewan, diantaranya terdapat dalam hati dan daging babi, hati sapi, hati domba, ikan tuna, kuning telur.
  • Sumber vitamin B1 yang berasal dari tumbuhan, diantaranya terdapat dalam ragi, gandum, asparagus, jamur, bayam, terong, daun dan batang ashitaba, biji bunga matahari, tomat, kacang arcis, kacang merah serta kacang-kacangan lainnya yang masih mengandung kulit ari.
Makanan sumber vitamin B1 di atasapabila dikonsumsi rutin setiap hari akan sangat bermanfaat baik bagi tubuh.Namun ingat, saran penyajian perlu diperhatikan agar kualitas vitamin B1 initetap terjaga. Sebaiknya jangan simpan makanan-makanan tersebut terlalu lama didalam lemari pendingin karena akan merusak kandungan vitamin B1 di dalamnya.Hindarkan juga pemakaian Natrium Bikarbonat dalam penyajian makanan tersebut,karena Natrium Bikarbonat berandil besar merusak kebaikan vitamin B1 ini.
DosisPenggunaan
Meskipun vitamin B1 bermanfaat baikuntuk tubuh, namun dosis penggunaannya tetap harus seimbang. Apalagi bilapenggunaannya dalam bentuk suplemen, tentu harus disertai dosis yang tepat.Segala zat yang berlebih dalam tubuh justru akan berdampak buruk pula padatubuh. Untuk itu, ada beberapa dosis vitamin B1 yang dianjurkan dalam RDA(Recommended Dietary Allowance) oleh Academy of Science diantaranya sebagaiberikut:
Anak-anak:
  • Bayi yang baru lahir-6 bulan: 0,2 mg (asupan)
  • Bayi 7 bulan – 1 tahun: 0,3 mg (asupan)
  • Anak-anak 1-3 tahun: 0,5 mg (RDA)
  • Anak-anak 4 – 8 tahun: 0,6 mg (RDA)
  • Anak-anak 9-13 tahun: 0,9 mg (RDA)
Dewasa:
  • Pria 14-18 tahun: 1,2 mg (RDA)
  • Wanita 14-18 tahun: 1 mg (RDA)
  • Pria berusia 19 tahun ke atas: 1,2 mg (RDA)
  • Wanita berusia 19 tahun ke atas: 1, 1 mg RDA
  • Hamil atau menyusui perempuan: 1,4 mg (RDA)
Penggunaan dosis yang berlebihanakan menimbulkan gejala neyri pada bagian perut. Untuk penambahan dosis harusberdasarkan anjuran dokter terlebih dahulu.

Monday, March 5, 2012

Ashitaba is an ideal food for vegans and vegetarians

Why Ashitaba is an ideal food for vegans and vegetarians?
It is not difficult to ascertain why Ashitaba exerts so many positive effects on health when you consider the broad range of nutrients it contains - including 11 different types of vitamins and 13 minerals. 
Nutritional analysis reveals that 100 grams of Ashitaba powder contains the beta-carotene content equivalent to four carrots, the vitamin B2 content equivalent to 28 cloves of garlic, the vitamin C content equivalent to 4 lemons, and nine times the amount of iron found in spinach. It also contains vitamins B1, B3, B5, B6, biotin, folic acid, and the minerals calcium, magnesium, potassium, phosphorous, zinc, copper, manganese, sulphur and silicon. 

Most plants are devoid of vitamin B12, which is normally only obtainable through meat, fish and eggs. However, Ashitaba is a good source of this nutrient, making it an ideal supplement for strict vegetarians and vegans, who omit these foods from their diets and are at risk of suffering from a deficiency. A shortage of B12 can cause serious cognitive and nervous system problems, in addition to increasing the risk of cardiovascular disease and pernicious anaemia.

The list of therapeutic compounds in Ashitaba is endless Many researchers believe that Ashitaba is so effective against so many different medical problems as a result of its synergistic action - a combined effect of its various active components working together. In addition to the vitamin and minerals it contains, Ashitaba also possesses lesser-known nutrients that also have specific health-related benefits. These include:
Chlorophyll - Ashitaba is rich in chlorophyll, the green pigment present in plants that is responsible for collecting and storing energy from the sun. Because the chlorophyll molecule is almost identical to the haemoglobin molecule in red blood cells it is often referred to as 'nature's blood'. And one of its many attributes includes its ability to stimulate the production of red blood cells, which carry oxygen to the body's tissues. It is also an excellent agent for cleansing the blood and liver, and promotes the growth of 'friendly' intestinal bacteria. 
Germanium - This trace mineral has been found to promote the production of interferon, a substance produced in the body that works to prevent viruses and bacteria from penetrating the body's cells. 
Coumarins - These are potent antioxidants, which have been found to contain anticarcinogenic properties. They are particularly abundant in Ashitaba and other foods such as citrus fruit and celery.
Chalcones -Unique to Ashitaba is a class of flavonoid compounds called chalcones.
Research has shown that they are potent antioxidants, protecting cells from free radical damage, which is associated with accelerating the ageing process and with many degenerative diseases, including cancer.
They also suppress the excessive secretion of gastric juice in the stomach, which is often caused by stress and can lead to stomach ulcers. In addition they help strengthen the immune system, regulate blood pressure and cholesterol, and exhibit anti-viral and antibacterial activities.
Chalcones have also been found to stimulate the production of Nerve Growth Factor (NGF), which is synthesised in minute amounts in the body and is essential in the development and survival of certain neurons (nerve cells) in the peripheral and central nervous system. NGF is believed to have the potential to alleviate Alzheimer's disease and peripheral neuropathy (a common neurological disorder resulting from damage to the peripheral nerves, which originate from the brain and spinal cord). In an animal study conducted by the Biomedical Group, in Takara, Japan, there was a 20 per cent increase in NGF concentration after taking Ashitaba for just four days.
Helps disarm harmful free radicals and keeps blood sugar levels stable Research published in the September 2002 issue of Nutraceuticals World, showed that Ashitaba out-performed a range of herbs including sage, St. John's Wort, camomile, dandelion, fennel, black tea and green tea for its antioxidant potential.
There is also mounting data to suggest that Ashitaba has a regulating effect on blood sugar levels. In reviewing Ashitaba, Dr Kevin Lance Jones, a licensed acupuncturist and orthomolecular medical doctor (OMD) from California, in the US, says:
'There is a patient in Texas that has insulin-dependent (Type 1) diabetes who is currently taking the herb. He says that he now has to use less insulin because his blood sugar no longer spikes with attacks of hyperglycaemia. Another diabetes patient in Japan took Ashitaba for six months and his blood sugar level dropped from 400 mg/dl to 150 mg/dl.'

How to take? The recommended dosage is one teaspoon of Ashitaba powder taken in the morning and evening in a small amount of juice, followed by a glass of water. Ashitaba has a sweet herb-like taste and has no known contraindications. However, as with all remedies you should consult your doctor before taking Ashitaba if you are currently on any medication.

Available on big quantity, please contact nizarjoe@gmail.com, call or sms +6281804063653


Read More about Ashitaba

Melihat sawah berbackround Rinjani di Tetebau


Jika di Bali ada Ubud yang sangat terkenal dengan keindahan Terraceringnya, maka di Lombok ada Desa Tetebatu yang menyuguhkan pemandangan terracering ala Ubud di Bali. Wisata ini sangat cocok untuk Anda yang menginginkan sensasi relaksasi di Alam.  
Berada pada ketinggian 600 meter diatas permukaan laut dengan surface yang subur dan ekosistem yang terjaga, serta menyimpan begitu banyak nilai sejarah ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi Desa Tetebatu. Desa Tetebatu lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan asing terutama yang berasal dari Belanda, ini sangat dekat kaitannya dengan Sejarah dan penginggalan-peninggalan masa Pemerintahan Kolonial Belanda yang hingga saat ini masih terjaga dengan baik. Awalnya Desa Tetebatu adalah lokasi perkebunan dan tempat berlibur Prof. Dokter Soedjono, dokter pertama di Pulau Lombok yang diutus oleh pemerintah kolonial Belanda untuk memberantas kolera pada tahun 1910.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More