Sunday, March 11, 2012

Manfaat Vitamin B1 yang Holistik

Mungkin sudah banyak yang mengenal vitamin B dalam jejeran vitamin-vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi belum tentu banyak orang yang mengenal vitamin B1. Lalu, apa sebenarnya vitamin B1 itu?Vitamin B1 merupakan bagian dari delapan kelompok vitamin B yang terdiri dari B1 (Thiamin), B2 (Riboflavin) , B3 (Niacin), B5 (Pantothenic Acid), B6 (Pyridoxine), B12 (Cyanocobalamin), B7 (Biotin) dan B9 (Folic Acid). Delapan jenis vitamin B itu secara keseluruhan disebut dengan vitamin B complex. Dinamakan dengan vitamin B1 karena memang vitamin itulah yang pertama kali ditemukan dalam kelompok vitamin B. Vitamin B1 disebut juga dengan thiamin yang fungsinya tidak kalah unggul dengan vitamin B lainnya.

Secara umum semua kelompok vitamin B dapat membantu tubuh dalam mengubah makanan (karbohidrat) menjadi bahan bakar (glukosa), yang digunakan untuk menghasilkan energi dan membantu tubuh memetabolisme lemak dan protein. Keseluruhan vitamin B diperlukan untuk kesehatan kulit, rambut, mata, dan hati. Mereka juga membantu fungsi sistem saraf dengan benar, dan diperlukan untuk fungsi otak yang baik. Namun, letak keunggulan vitamin B1 adalah sebagai penguat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menahan kondisi stres. Itu sebabnya para ahli kesehatan memberikan julukan pada vitamin B1 sebagai vitamin anti stress. Adapun beberapa manfaat B1 untuk tubuh adalah sebagai berikut:


  • Vitamin B1 membantu mencegah penyakit beri-beri. Beri-beri merupakan suatu penyakit yang menyerang sistem saraf. Dimana gejalanya adalah terjadi pembengkakan pada beberapa bagian tubuh terutama persendian disertai rasa nyeri, mati rasa, kesemutan, atau sensasi terbakar di tangan dan kaki, kebingungan, kesulitan bernapas karena cairan di paru-paru, dan gerakan mata yang tidak terkendali yang disebut nystagmus. Semua gejala terjadi karena kerusakan sistem saraf.
  • Vitamin B1 pencegah terjadinya stress. Para ahli kesehatan dan gizi di Amerika Serikat sepakat bahwa vitamin B1 sangat bermanfaat untuk meningkatkan mood, meningkatkan energi dan kewaspadaan karena vitamin B1 bekerja dengan cara membantu dalam proses konversi energi dan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Individu yang cukup asupan vitamin B1 dalam tubuhnya akan membuat ia lebih tenang dalam menghadapi masalah dan berpengaruh baik terhadap sistem kekebalan tubuhnya.
  • Vitamin B1 juga telah terbukti membantu mencegah komplikasi kardiovaskular dan masalah mata berkaitan dengan diabetes. Hal ini sudah terbukti dalam berbagai studi penelitian kesehatan di berbagai negara.
  • Vitamin B1 bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung. Individu yang menderita gagal jantung biasanya sering menggunakan diuretik untuk mengatasi kelebihan cairan di tubuh. Namun sayangnya, hal itu justru menyingkirkan jumlah thiamin dalam tubuh yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Padahal peranan vitamin B1 bisa membantu memompa darah ke jantung jantung, sehingga potensi terjadinya gagal jantung pada tiap individu bisa diminimalisir.
  • Vitamin B1 juga bermanfaat untuk mengurangi efek keracunan timah.
  • B1 bermanfaat untuk kecantikan. Vitamin B1 ternyata memiliki andil besar untuk kesehatan kulit dan kesuburan rambut. Ini disebabkan karena vitamin B1 mampu mendorong aliran darah yang sehat dan membantu menjaga jumlah sel darah merah tetap normal.
  • Vitamin B1 memperkuat daya ingat. Ada juga beberapa studi klinis yang menunjukkan bahwa vitamin B1 merupakan unsur kunci untuk meningkatkan retensi memori.
  • Vitamin B1 baik untuk kesehatan mata. Vitamin B1 dapat bekerja dengan baik untuk mencegah pembentukan masalah pada lensa mata seperti katarak.
  • Vitamin B1 mampu mencegah terjadinya penyakit Alzeimer. Selain semua manfaat kesehatan diketahui terdapat pada vitamin B1, ada banyak spekulasi bahwa vitamin B1 juga penting untuk memperlambat laju penyakit Alzheimer.
  • Vitamin B1 mencegah terjadinya Wernicke-Korsakoff syndrome. Wernicke-Korsakoff Syndrome adalah gangguan otak yang disebabkan oleh defisiensi tiamin. Syndrom ini terbagi atas dua jenis kelainan yakni syndrome Wernicke yang melibatkan kerusakan saraf dalam sistem saraf pusat serta syndrome Wernicke yang melibatkan kerusakan saraf dalam system saraf perifer. Biasanya syndrome ini terjadi disebabkan karena keurangan gizi dan kecanduan alkohol. Gejala yang paling sering terlihat seperti kebingungan/linglung, sulit berkosentrasi, kejang otot, namun jarang mengakibatkan kehilangan ingatan total.
Vitamin B1 termasuk vitamin yangtidak dapat disimpan lama di dalam tubuh karena sifatnya larut dalam air. Itusebabnya, dianjurkan setiap hari secara teratur mengonsumsi makanan yangmengandung vitamin B1, sehingga kebutuhan tubuh terhadap vitamin ini terpenuhidengan baik. Sumber vitamin B1 bisa ditemukan dalam beberapa panganan sebagaiberikut:
  • Sumber vitamin B1 yang berasal dari hewan, diantaranya terdapat dalam hati dan daging babi, hati sapi, hati domba, ikan tuna, kuning telur.
  • Sumber vitamin B1 yang berasal dari tumbuhan, diantaranya terdapat dalam ragi, gandum, asparagus, jamur, bayam, terong, daun dan batang ashitaba, biji bunga matahari, tomat, kacang arcis, kacang merah serta kacang-kacangan lainnya yang masih mengandung kulit ari.
Makanan sumber vitamin B1 di atasapabila dikonsumsi rutin setiap hari akan sangat bermanfaat baik bagi tubuh.Namun ingat, saran penyajian perlu diperhatikan agar kualitas vitamin B1 initetap terjaga. Sebaiknya jangan simpan makanan-makanan tersebut terlalu lama didalam lemari pendingin karena akan merusak kandungan vitamin B1 di dalamnya.Hindarkan juga pemakaian Natrium Bikarbonat dalam penyajian makanan tersebut,karena Natrium Bikarbonat berandil besar merusak kebaikan vitamin B1 ini.
DosisPenggunaan
Meskipun vitamin B1 bermanfaat baikuntuk tubuh, namun dosis penggunaannya tetap harus seimbang. Apalagi bilapenggunaannya dalam bentuk suplemen, tentu harus disertai dosis yang tepat.Segala zat yang berlebih dalam tubuh justru akan berdampak buruk pula padatubuh. Untuk itu, ada beberapa dosis vitamin B1 yang dianjurkan dalam RDA(Recommended Dietary Allowance) oleh Academy of Science diantaranya sebagaiberikut:
Anak-anak:
  • Bayi yang baru lahir-6 bulan: 0,2 mg (asupan)
  • Bayi 7 bulan – 1 tahun: 0,3 mg (asupan)
  • Anak-anak 1-3 tahun: 0,5 mg (RDA)
  • Anak-anak 4 – 8 tahun: 0,6 mg (RDA)
  • Anak-anak 9-13 tahun: 0,9 mg (RDA)
Dewasa:
  • Pria 14-18 tahun: 1,2 mg (RDA)
  • Wanita 14-18 tahun: 1 mg (RDA)
  • Pria berusia 19 tahun ke atas: 1,2 mg (RDA)
  • Wanita berusia 19 tahun ke atas: 1, 1 mg RDA
  • Hamil atau menyusui perempuan: 1,4 mg (RDA)
Penggunaan dosis yang berlebihanakan menimbulkan gejala neyri pada bagian perut. Untuk penambahan dosis harusberdasarkan anjuran dokter terlebih dahulu.

0 komentar:

Post a Comment

Blog ini bersifat DoFollow. silahkan tinggalkan komentar yang sesuai dengan konten artikel. komentar yang tidak perlu akan kami hapus. Terima Kasih Atas Kunjungannya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More