Sunday, November 11, 2012

Menjenguk amak Medana di pantai Medana

Banyak yang menikmati mendana dari penilaian visual saja. Melihat keindahan pantai, berenang, snorkeling, diving dan menonton sunset. Namun, selain keindahan dan segudang keistimewaan yang dimilikinya, Pantai medana menyimpan cerita yang sangat menarik.
Pantai Medana terletak di Kabupaten termuda di Pulau Lombok persisnya di Desa Medana Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Nama Medana diambil dari sebuah cerita yang secara turun temurun diceritakan oleh orang tua terdahulu, tak ada yang menyebutkan dari mana asal cerita ini tepatnya. Jika dilihat dari makna kata, Medana berasal dari Kata ‘me’ atau ‘mah’ artinya beri dan ‘Dane/Dana’ berarti Kekayaan atau Harta. Alkisah, Amak Medana adalah nama seorang laki-laki kaya raya berkebangsaan Sasak, hidup begitu lengkap tak kekurangan sandang-pangan didampingi istri cantik yang sangat setia yang sangat dicintai. Pada suatu saat sang istri meniggal, Medana tidak mempunyai keturunan, sehingga kebingungan kemana akan dibawa harta yang begitu banyak. Suatu hari Medana bertemu dengan seorang pengembala sapi, dan sempat berpesan kepada pengembala tersebut ‘Jika aku mati entah esok atau lusa, kamu dan siapa saja boleh datang dan mengambil hartaku’. Di salah satu kawasan Pantai Medana terdapat satu lokasi yang dipenuhi dengan bebatuan, ada yang berupa sambi (tempat menyimpan harta), kuda, bahkan berupa kumpulan perhiasan yang dipercaya merupakan Harta Amak Medana yang berubah menjadi batu karena manusia sudah mulai serakah, diperebutkan bahkan menimbulkan pertumpahan darah. RK Syamsuddin menjelaskan, cerita Amak Medana mengandung pesan yang sangat dalam, salah jika difahami persis seperti cerita nyata. Warisan amak medana itu memang harta, namun harta berupa Sumber Daya alam yang begitu melimpah di Pantai Medana, harta itu adalah terumbu karang yang sangat bagus yang merupakan rumah bagi ribuan spesies ikan, sehingga Amak Medana mengatakan ‘siapa saja boleh mengambil harta tersebut’ tanpa merusaknya, mereka yang merusak diibaratkan seperti batu yang berada dipinggir laut, tidak berfikir dan tidak bersyukur. Bukan hanya ikan dan terumbu karang, sekarang Medana menjadi tempat untuk para investor mendulang keuntungan tambah RK. Syamsuddin.  
Pantai Medana
Begitu Anda memasuki kawasan Pantai Medana, pemandangan dari depan yang kontras terlihat adalah puluhan hotel berbagai kelas, dari melati hingga hotel berbintang sekelas Oberoi. Tentu ada hal yang sangat istimewa disini, sehingga menarik minat begitu banyak investor untuk menanamkan modalnya. Yah, tidak lain dan tidak bukan, eksotisme dan keindahan Pantai medana merupakan  kunci yang menarik banyak pengunjung sehingga menjadikan tempat ini begitu spesial, tak heran jika hampir setiap jengkal kawasan Medana dijadikan tempat attraksi wisata yang menarik pengunjung, sleain itu banyak dimanfaatkan sebagai teras hotel-hotel mewah.
Tanjung yang membentuk letter U dengan hamparan pasir putih luas terlihat begitu terjaga, tidak terlihat ada ceceran sampah plastik atau botol minuman kaleng, sesekali terlihat beberapa meter dari dibibir pantai-ikan-ikan berloncatan entah sedang bermain atau menjalankan rantai makanan. Jika menghadap ke utara, pandangan begitu luas dan lepas, biru laut dan langit tampak serasi dipisahkan oleh horizon tegak lurus membentang, ketika mata Anda mulai mengeksplorasi kea rah timur, pandangan Anda akan terhalang oleh tiga pulau kecil Indah yang merupakan ikon Pariwisata NTB yaitu gili TRAMENA (Trawangan, Meno, Air). Tidak banyak pengunjung yang beraktifitas dipantai, berenang, snorkeling, atau diving akan jarang Anda temui, aktifitas pengunjung biasanya sudah diorganisir terlebih dahulu oleh hotel atau tour organizer dan dilakukan dikawasan hotel atau spot tertentu. Namun untuk sekedar jalan-jalan menikmati keindahan pantai diteras hotel tidak dilarang.

1 komentar:

cakep suasananya, terlihat hijau oleh pepohonan. tapi pasir pantai nya ga keliaitan jg ya

Post a Comment

Blog ini bersifat DoFollow. silahkan tinggalkan komentar yang sesuai dengan konten artikel. komentar yang tidak perlu akan kami hapus. Terima Kasih Atas Kunjungannya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More