Saturday, April 30, 2011

Photography dari mata lensaku


Hoby photography merupakan salah satu hoby yang bisa dibilang tidak semua orang dapat melakoninya. saya ingin sedikit membagi tentang pengalaman saya bagaimana saya melihat photography sebagai sebuah hoby yang unik dan pantas untuk kita sama-sama lakoni. photography mempunyai sisi lain yang unik yang rasanya tidak semua orang menyadari itu.
mari kita telaah sisi apa saja itu dengan sedikit saja ketelitian. hal pertama adalah seorang photographer membidik objeknya dengan melihat lubang kameranya dengan mata sebelah, itu tidak sama dengan ungkapan "melihat dengan sebelah mata" atau under estimated. ketika seorang photographer melihat dengan sebelah mata maka mata yang satu lagi yang digunakan adalah sense yang menghasilkan nilai authentik dan kecantikan dari sebuah objek yang diambilnya melalui terpong kamera. tengok saja satu gambar dibawah ini.
Jika kita lihat secara zahir seorang anak dengan liur mengalir seperti ini biasanya sense of human kita mengatakan "iyu...yaks,.." sense of photographic menjadikannya berbeda. hal yang jelek bahkan menjijikan sekalipun jika kita melihat dari mata lensa dan mata hati akan menghasilkan keindahan.
sisi menarik lainnya adalah, photography membawa senyum dan kebangga'an. Photography dapat mendatangkan kebanggaan seseorang terhadap professinya, kenapa..?? ini hanya beberapa contoh yang pernah saya temukan waktu hunting gambar. Penjual timbung (makanan tradisional) di sebuah terminal di kopang lombok tengah, saya perhatikan dari kejauhan tampak sedang lesu menunggu pembeli, saya perhatikan dari raut wajahnya seperti tersirat ingin merubah professi untuk kehidupan yang lebih baik, namun apa boleh buat tangan tak dapat memeluk gunung. beberapa saat kemudian saya coba mendekati setelah beberapa ambil gambar candid, dan menyodorkan kamera tepat ke arah penjual timbung tersebut, spontan 90 drajat wajahnya berubah sumringah bak mengatakan "tak sia sia ku jadi penjual timbung, ada juga yang tertarik untuk mengambil gambarku yang authentik dan tradisional". hingga sempat ku menyimpulkan, kameraku pembangkit semangat. 

 

1 komentar:

Post a Comment

Blog ini bersifat DoFollow. silahkan tinggalkan komentar yang sesuai dengan konten artikel. komentar yang tidak perlu akan kami hapus. Terima Kasih Atas Kunjungannya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More